Senin, 27 November 2017

...

Tercerabut mimpi dalam naungan khayal...
Terjerembab rasa dalam kungkungan gelisah...
Sendiri aku menapak riuhnya jalan hidup...
Menilik sejuta celah yang buram tak beruang...
Dalam ragu ku rangkai percaya...
Dalam resah ku sulam Teguh jiwa...
Moga semua cerita berakhir seperti kisah cinderella...

Selasa, 03 Januari 2017

Terlupakan...

Mendung menggelayut,
Mengaburkan asa terpendam dalam.
Dalam bumi yang berdetak sama,
Di tengah riuhnya dunia,
Terselip duka tak terperi saudara kita...
Mereka terasing sendiri,
Mereka merintih penuh duka,
Berusaha bertopang
dengan kaki-kaki kecil mereka yang bergetar...

Minggu, 06 November 2016

Inilah Aku Hari Ini

Hari ini hujan mengguyur kota 'tempat tinggalku' dua tahun terakhir ini. Secara tidak langsung seiring hujan yang menetes, ingatanku kembali melayang membayangkan hal-hal yang sudah jauh tertinggal di kampung halamanku. Sulit rasanya untuk benar-benar lepas dari bayang-bayang kenangan yang sudah melekat erat dalam ingatanku.
Sebagai gadis desa yang sejak kecil berada dalam jangkauan orang tua, terkadang apa yang terasa menjadi beban tersendiri untuk diriku sendiri,  kalau memang hal itu bisa kusebut sebagai beban.  Namun,  dalam keterbatasanku yang ku miliki semua terasa mudah saat kuingat orang-orang yang menjadi sumber inspirasiku masih menunggu kedatanganku d rumah...

Senin, 05 Oktober 2015

Ekspresiku hari ini

Ekspresi
INDONESIA MENANGIS
Oleh: Husna Dayati


Duka seolah tak ingin beranjak dari negeri nan elok ini.
Tangis dan air mata seolah tak pernah pergi dari tanah ini.
Beribu duka tercipta, berjuta lara terlukis di wajah ibu pertiwi.
Kesedihan tercermin pada setiap langkah yang telah lelah berjalan.
Menghadapi segala macam cobaan yang entah kapan berakhir.
Duka ini, menjalari seluruh tubuh yang telah lelah mencari kedamaian.
Hati ini terasa terkoyak oleh hempasan air mata yang tak henti menetes.
Meratapi semua, segala yang tercipta seolah tak pernah bisa di terima dengan lapang dada.
Indonesia menangis. . . . .
Kita di sini hanya mampu melihat betapa sakit perasaan mereka menghadapi semua yang ada.
Telah lelah mereka menatap ke ujung negeri, mengharapkan cinta yang tak pernah mereka temukan, untuk datang menghampiri.
Kepada siapa mereka mengadukan semua, kepada siapa mereka akan meratapi apa yang telah terjadi???
Mungkinkah matahari bisa menjawab dengan teriknya, mungkinkah lautan bisa mengobati dengan deburannya???
Atau bisakah angin meniupkan ketenteraman dalam hati mereka yang telah terluka dalam, bahkan sangat dalam.
Sedih mereka tak akan hilang hanya dengan sebungkus mie instan.
Sakit mereka tak akan terobati dengan sejumput uang jutaan.
Yang mereka butuhkan sekarang adalah perhatian.
Mereka di sana membutuhkan kasih sayang, mereka butuh secercah harapan baru.
Harapan untuk bangkit dari kesedihan yang telah merampas kedamaian yang telah lama mereka bina bersama.
Mencari keindahan yang telah sekian lama mereka pandang dengan penuh suka dan cita kepada tuhan.